Thursday, March 19, 2020

Kita Sengaja Ingin Membuat Wabah Virus Corona Semakin Parah

*Kita Sengaja Ingin Membuat Wabah Virus Corona Semakin Parah?*

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

_Assalaamu 'alaikum wr.wb._

Saudara2ku yg dimuliakan Allah Swt.

Sekarang ini di berbagai media sosial (WhatsApp, Telegram, Instagram, Face Book) *ketika ada wabah virus Corona*, orang justeru masif menyebarkan kalimat2 buruk semacam, "Yuuk....ramaikan masjid untuk mencegah Corona!"

Maaf....hati-hati dengan ajakan semacam ini...!!

Ajakan semacam inilah yang juga membuat Indonesia menjadi *semakin parah....!* 😬😢

Para ahli dan ulama sudah tahu betul bahwa virus Corona ini menyebar lewat percikan (droplets) air ludah orang yg terinfeksi ke orang2 yg masih sehat di sekitarnya.
________

Nah, Masjid adalah salah satu tempat berkumpulnya manusia dalam jumlah banyak, sebagaimana mall, pasar, dan tempat2 wisata. Maka masjid juga merupakan salah satu tempat yg berpotensi menjadi media penularan dan penyebaran virus Corona.

Saat ini *_social distancing_* (menjaga jarak dgn orang lain) adalah ikhtiar terbaik untuk memutus siklus perkembangan virus Corona. Maka mari kita lakukan.


Mas Anies R. Baswedan kemaren berpesan, *"Kalau ingin jadi pahlawan sekarang, maka lakukan dengan cara tetap tinggal di rumah!"* Maka mari kita ikuti ajakan tsb.

Apakah tidak datang ke masjid saat ada wabah berbahaya ini merupakan ciri2 lemahnya iman? Bukaaaan...! Siapa bilang itu ciri2 lemahnya iman?
Kalau kita katakan itu ciri lemahnya iman, maka itu sama artinya dengan kita mengatakan bahwa *para ulama di Saudi lemah imannya*. Mengapa? Karena mereka juga meminta umat Islam untuk tidak ke masjid dulu. Bahkan lafadz adzan-nya pun diganti dengan kalimat: *_"Asholaatu (shollu) fii buyuutikum...!"_* (Sholatlah kalian di rumah masing2), atau kalimat: *_"Shollu fii rihaalikum...!"_* (Sholatlah kalian di tempat masing2).

Jangan lupa, para ulama di Saudi ini gurunya guru-guru ngaji kita....dan gurunya simbah2 guru ngaji kita.

Alangkah naifnya kita jika ada yg berani SOMBONG mengatakan mereka - pra ulama di Saudi - imannya lemah.... 😢😭

Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun....!

Demikian pula dengan para ulama di MUI. Mereka sudah berfatwa bahwa sebaiknya kita di rumah. Bahkan Sholat Jum'at pun boleh diganti dengan Sholat Dhuhr di rumah.

Apakah kita menganggap kita lebih pandai dan lebih kuat imannya dari para ulama tersebut? 😭
________

Maka mari kita kendalikan penyebaran virus Corona ini dengan banyak berdiam diri di rumah.

Jangan mengadakan atau menghadiri kerumunan massa dulu *untuk sementara waktu*, termasuk pengajian. Ini hanya sementara, tidak seterusnya...

Kalau pun kita sangat rindu dan ingin ke masjid/musholla, maka lakukan itu *hanya untuk sholat fardlu.* Itu pun kita batasi...semaksimal mungkin. Selebihnya...Sholat Rawatib dan berdoa, kita lakukan di rumah kita masing2. Doa2 yg khusyu' bisa kita panjatkan di mana pun. Yang penting menjauh dari kerumunan massa.

Setelah sholat, mohon segera pulang...doanya di rumah saja!
_________

Jangan lupa,

Kenapa pemerintah Kerajaan Malaysian akhirnya memutuskan me- _lock down_ (ngunci pintu keluar-masuk) Negara Malaysia, itu salah satunya adalah karena banyak warga Malaysia yg *tidak patuh mengikuti instruksi ulama* dan tetap menggelar dan menghadiri tabligh akbar...😭

Maka,
Dari tambahan 500 kasus di Malaysia, ternyata *190 orang* di antaranya adalah mereka (atau keluarganya) yg hadir pada acara tablik akbar tsb.
__________

Makan daging babi saja boleh....ketika keadaan benar2 darurat (QS. Al Baqarah: 173).

Maka sholat fardlu di rumah pun boleh....saat ada musibah.
__________

Maka,
Please.... *jangan bebal!* Jangan sekeras batu kepala kita....🥺
__________

Jika kita ingin ikut andil menghentikan penyebaran virus Corona di negara kita, sebaiknya kita:

1. Banyak *tinggal di rumah*. Sedapat mungkin menjauh dari kerumunan massa.

2. Banyak *berdoa* dan *bersedekah*. Agar terhindar dari bala' dan musibah.

3. *Jangan ikut menyebarluaskan* ajakan hadir di kerumunan massa, termasuk di masjid.
____________

Jangan sampai *kita gagal* memutus siklus virus Corona....

Jangan sampai wabah makin meluas....

Jangan sampai kita *gagal menikmati Siyamu dan Qiyamu Ramadhan* yg akan datang.... 😭😭

Allaahu a'lam bish-showwab.
_________

Nanung Danar Dono, Ph.D.
Pengurus Bidang Dakwah Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DIY.

0 komentar:

Post a Comment