MODUL
1
KONSEP
DASAR JARINGAN KOMPUTER
(
Pertemuan 1 )
A.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
:
Perencanaan dan Pengalamatan Jaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna
yangmenggunakan jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi
yangsesuai, melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM,
danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
: Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
B.
KOMPETENSIINTI |
|
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
TujuanPembelajaran |
: 1.1. Mengumpulkan
kebutuhan teknispengguna dan peralatan
jaringan denganteknologi yang sesuai. 1.2. Merancang topologi fisik dan logika
jaringan |
Pemahaman
Bermakna(berkaitan
dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
: Pemahaman
bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan dan
pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari adalah
untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
Pertanyaan
Pemantik |
: 1. Perangkat apa saja
yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringna. 2. Ada berapa macam topologi yang kamu
ketahui 3.
Apa yang di maksud dengan jaringan komputer ? 4.
Apakah manfaat dan tujuan dari jaringan komputer ? |
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1.Siswa mampu menjelaskan
tentang konsep dasar jaringan komputer
Tugas Pendahuluan
1. Apa yang di
maksud dengan jaringan komputer ?
2.
Apakah
manfaat dan tujuan dari jaringan komputer ?
DASAR TEORI
Jaringan Komputer adalah sekelompok
komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan
protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya.
Gambar 1.1 : Ilustrasi Sebuah Jaringan Komputer
Tujuan
dibangunnya suatu jaringan
komputer adalah untuk membawa informasi
secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.
Manfaat dari dibangunnya jaringan komputer adalah untuk sharing resources, media komunikasi, integrasi data, pengembangan
dan pemeliharaan, serta keamanan data. Berikut diuraikan tentang masing-masing
manfaat tersebut.
1.
Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada
pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari
pemakai.
2.
Media Komunikasi
Jaringan
komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk
teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
3.
Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada
komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu
komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab
inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai
untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan
menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah
komputer yang ada tetapi cukup satu
buah karena printer itu dapat
digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai
dalam merawat harddisk dan peralatan
lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai
cukup memusatkan perhatian pada harddisk
yang ada pada
komputer pusat.
5.
Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan
terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai,
serta teknik perlindungan terhadap harddisk
sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
KEGIATAN
PRAKTIKUM
Sharing resource/ file.
Syarat yang harus dipenuhi dalam sharing resource atau file
adalah IP Address. IP Address disini berfungsi sebagai penghubung antara PC
yang memberikan resource/file dan PC yang menerima resource/file tersebut.
Langkah
langkah Sharing resource/file pada PC yang menggunakan Sistem Operasi windows
sebagai berikut :
Pilih folder / file
yang ingin dishare, Klik kanan dan masuk ke properties
`Masuk ke Menu Sharing
Masuk ke Advance
Sharing dan centang pada kolom Share This Folder
Untuk
Mengatur apa saja yang client boleh lakukan terhadap file yang disharing, masuk
ke Permission, dan centang pada ALLOW untuk semua perintah yang ada, lalu
APPLY.
Kita
juga bisa memilih kepada siapa saja kita bisa membagikan file kita dengan cara
klik SHARE -> Everyone lalu klik add -> SHARE.
Setelah selesai, akan muncul
pemberitahuan bahwa file kita sudah bisa dishare lalu Klik DONE.
Tugas
1. Sebutkan dan
jelaskan jenis jenis dari jaringan komputer
BahanBacaan(handout,acuanstandarisasi; linkvideo,dll) :
Glosarium:
Daftar Pustaka
Efendi, I. (n.d.). √ Pengertian dan Macam-macam Topologi
Jaringan Komputer. Retrieved September 3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V.
(2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati
(ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A. (n.d.).
Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat,
Tujuan, Jenis, Topologi. Retrieved September 3, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik.
Retrieved September 3, 2020, from https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
(
Pertemuan 2, 3 )
C.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
: Perencanaan
dan PengalamatanJaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna
yangmenggunakan jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi
yangsesuai, melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM,
danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
D.
KOMPETENSIINTI |
|||||||||||
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
||||||||||
TujuanPembelajaran |
:
1.1. Mengumpulkan kebutuhan teknispengguna dan
peralatan jaringan
denganteknologi yang sesuai. 1.2. Merancang topologi fisik dan logika
jaringan |
||||||||||
Pemahaman
Bermakna(berkaitan dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
:
Pemahaman bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan
dan pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
adalah untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
||||||||||
Pertanyaan
Pemantik |
:
1. Perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringna. 2. Ada berapa macam topologi yang kamu
ketahui 3.
Apa yang di maksud dengan jaringan komputer ? 4.
Apakah manfaat dan tujuan dari jaringan komputer ? |
||||||||||
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
||||||||||
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
|||||||||||
|
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1.
Siswa mampu menjelaskan dan memahami konsep Model Refrensi
OSI, Model Refrensi TCP/IP dan Ecapsulation
Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang anda ketahui tentang Model OSI ?
2.
Sebutkan
dan jelaskan bagian bagian dari Model OSI
DASAR TEORI
Open
System Interconnection (OSI) adalah standar komunikasi
yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan
seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model
referensi OSI menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah
media jaringan ke suatu software aplikasi
di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7
lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik.
Model Open Systems Interconnection (OSI)
diciptakan oleh International Organization
for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.
Gambar 2.1 :
Model OSI Layer
Model Layer OSI dibagi dalam
dua group yaitu upper layer dan lower layer. Upper layer adalah layer yang
fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Lower
layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Gambar 2.2 : Group OSI Layer
Berikut ini
merupakan ke-tujuh lapisan OSI Layer :
1. Physical Layer
Layer pertama pada OSI adalah Physical
Layer, dimana posisinya terletak pada urutan paling bawah. Physical layer merupakan lapisan yang
berhubungan dengan fisik. Physical layer ini
berhubungan erat dengan fungsi pensinyalan, dan merupakan layer yang paling dekat dengan hardware
atau perangkat keras jaringan secara fisik. Pada physical layer terdapat perangkat keras dasar jaringan yang terdiri
dari Network Adapter, Repeater, Modem
dan Network Cable.
(a)
(b) Network |
(c) |
Gambar 2.3 : Contoh Perangkat Physical Layer
2. Data-link layer
Data-link layer berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi
format yang disebut sebagai frame.
Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (MAC Address), dan menentukan bagaimana
perangkat-perangkat beroperasi. Komponen yang termasuk dalam Data-Link layer adalah Switch dan Bridge.
(a)
(b) |
Gambar 2.4 : Contoh Perangkat Data-Link
Layer
3. Network Layer
Network Layer berfungsi untuk menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segmen network lokal ke suatu tujuan yang
berada pada suatu network lain.
Selain itu, fungsi lain dari network
layer adalah mendefinisikan alamat- alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking . Komponen yang digunakan pada layer ini adalah Router.
Gambar 2.5 : Router
4. Transport Layer
Transport layer merupakan pusat dari model OSI. Transport
layer berfungsi untuk menyediakan multiplexing,
kendali aliran dan pemeriksaan error serta
memperbaikinya. Selain itu, transport
layer berfungsi juga untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali
pada sisi tujuan setelah diterima.
Gambar 2.6 : Proses Transport Layer
5. Session layer
Session layer berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibangun,
dipelihara, atau dihancurkan. Lapisan session
layer ini bekerja pada perangkat lunak yang memiliki fungsi pengelolaan
data, salah satunya adalah SQL. Dengan menggunakan perangkat lunak SQL ini,
maka session layer dapat bekerja
dalam membangun komunikasi dengan jaringan, sehingga terbangunlah sebuah
koneksi jaringan tertentu.
Gambar 2.7 : Contoh Perangkat Session Layer
6.
Presentation
layer
Presentation layer berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi
ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Tugas-
tugas seperti kompresi, dekompresi, enkripsi dan dekripsi data dilakukan
pada Presentation Layer.
7. Application Layer
Application layer berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Gambar 2.8 : Contoh Proses dalam Application
Layer
TCP/IP
Transmission
Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP ) adalah
gabungan dari protokol TCP (Transmission Control
Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi
data dalam proses pertukaran data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan internet yang akan
memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah
dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang paling banyak
digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diimplementasikan
pada perangkat lunak (software) di berbagai sistem
operasi. Istilah yang diberikan
kepada perangkat lunak ini
adalah TCP/IP stack.
Encapsulation
Encapsulation
(Enkapsulasi) merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data
jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol
yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang
berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang
dipahami oleh protokol tersebut. Dalam Model OSI,
proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai
"framing". Lapisan data-link dalam model OSI
merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi atau framing data sebelum dapat
ditransmisikan di atas media jaringan.
Gambar 2.9 : Proses Enkapsulasi Beberapa jenis enkapsulasi
antara lain:
a.
Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram
tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi
oleh protokol TCP atau UDP tersebut merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.
b.
Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam
bentuk frame Asynchronous
Transfer Mode (ATM) agar dapat
ditransmisikan melalui backbone ATM.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Buka
Cisco Packet Tracer pada PC anda, lalu klik Guest Login, tunggu beberapa detik,
lalu klik Confirm Guest, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Gambar Confirm Guest
Gambar menu utama Packet Tracer
Lalu klik pada
End Device atau dengan menekan Ctrl + Alt + V, lalu pilih Generic PC
Gambar End Device
Lalu drag 2 PC pada
menu utama dengan cara mengklik pada tempat yang diinginkan.
Gambar 2 PC
Lalu hubungkan
kedua PC menggunakan kabel automatical.
Gambar kedua PC
telah terhubung dengan kabel
Klik
pada PC untuk memberi IP address pada masing-masing PC yang ada, klik tab
Desktop maka akan muncul tampilan sebagai berikut, dan untuk mengkonfigurasi
IPnya klik IP Configuration :
Gambar menu PC0
Pada
jendela konfigurasi, isikan IP dengan 192.168.1.1 dan Subnetmasknya
255.255.255.0 seperti gambar berikut ini :
Gambar
Konfigurasi IP pada PC0
Lakukan
hal yang sama pada PC1 hanya saja IP yang digunakan berbeda yaitu 192.168.1.2
seperti gambar berikut ini :
Gambar Konfigurasi
IP pada PC1
Lakukan pengujian dengan cara
mengirim pesan/data dari salah satu PC ke PC yang terhubung, Klik Simulation,
lalu klik Add Simple PDU :
Gambar Simulation
Lalu
klik pada PC0 dan kedua klik pada PC1, dan untuk memulai pengiriman file klik
Auto Capture/Play, jika sudah terdapat tanda centang (√) maka PC anda berhasil
terhubung :
Langkah
penghubungan 2 komputer dengan switch :
Buka
Cisco Packet Tracer pada PC anda, lalu klik Guest Login, tunggu beberapa detik,
lalu klik Confirm Guest, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Gambar Confirm
Guest
Gambar menu utama
Packet Tracer
Lalu klik pada End
Device atau dengan menekan Ctrl + Alt + V, lalu pilih Generic PC
Gambar End Device
Lalu drag 2 PC
pada menu utama dengan cara mengklik pada tempat yang diinginkan.
Gambar
2 PC Tambahkan switch pada gambar
Gambar pilihan
switch
Setelah
ditambahkan switch
Sambungkan kabel
penghubung antara 2 komputer dengan switch
Klik
pada PC untuk memberi IP address pada masing-masing PC yang ada, klik tab
Desktop maka akan muncul tampilan sebagai berikut, dan untuk mengkonfigurasi
IPnya klik IP Configuration :
Gambar menu PC0
Pada
jendela konfigurasi, isikan IP dengan 192.168.1.1 dan Subnetmasknya
255.255.255.0 seperti gambar berikut ini :
Gambar
Konfigurasi IP pada PC0
Lakukan
hal yang sama pada PC1 hanya saja IP yang digunakan berbeda yaitu 192.168.1.2
seperti gambar berikut ini :
Gambar
Konfigurasi IP pada PC1
Untuk
Menguji jaringan, kita bisa PING PC 01 melalui PC 02. Dengan cara Klik PC0
-> Dekstop -> Comand Promt, lalu masukan “PING 192.168.1.2 (alamat IP PC
1)” seperti gambar dibawah
Lakukan
pengujian dengan cara mengirim pesan dari salah satu PC ke PC yang terhubung,
Klik Simulation, lalu klik Add Simple PDU :
Gambar Simulation
Lalu
klik pada PC0 dan kedua klik pada PC1, dan untuk memulai pengiriman file klik
Auto Capture/Play, jika sudah terdapat tanda centang (√) atau last status pada
event list sudah menunjukan “successful” maka PC anda berhasil terhubung.
Tugas
1.
Sebutkan komponen komponen yang
terdapat pada masing masing lapisan Model OSI!
2.
Jelaskan
komponen yang ada pada masing masing layer
pada Model OSI!
BahanBacaan(handout,acuanstandarisasi; linkvideo,dll) :
Glosarium:
Daftar Pustaka
Efendi, I. (n.d.). √ Pengertian dan Macam-macam Topologi
Jaringan Komputer. Retrieved September 3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V.
(2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati
(ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A. (n.d.).
Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat,
Tujuan, Jenis, Topologi. Retrieved September 3, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik.
Retrieved September 3, 2020, from https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
MODUL
3
TOPOLOGI
JARINGAN KOMPUTER
(
Pertemuan 5, 6 )
E.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
:
Perencanaan dan PengalamatanJaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna yangmenggunakan
jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi yangsesuai,
melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM, danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
F.
KOMPETENSIINTI |
|||||||||||
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
||||||||||
TujuanPembelajaran |
: 3.1.
Mengumpulkan kebutuhan teknispengguna dan peralatan jaringan denganteknologi yang sesuai. 3.2.
Merancang topologi fisik dan logika jaringan 3.3. Memahamijaringanfiberoptic 3.4. Memahamijenis-jeniskabel
fiberoptic 3.5. Menerapkanfungsialatkerja
fiberoptic 3.6. Melakukansambunganfiberoptic 3.7. Melakukanperbaikanjaringanfiberoptic |
||||||||||
Pemahaman
Bermakna(berkaitan
dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
:
Pemahaman bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan
dan pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
adalah untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
||||||||||
Pertanyaan
Pemantik |
:
1. Perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringna. 2. Ada berapa macam topologi yang kamu
ketahui 3.
Apakah yang anda ketahui tentang topologi jaringan komputer? 4.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam topologi pada jaringan komputer 5.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis media transmisi. |
||||||||||
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
||||||||||
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
|||||||||||
|
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1.
Siswa mampu menjelaskan dan
memahami konseptopologi jaringan komputer serta dapat memahami penggunaan media
transmisi yang sesuai
Tugas Pendahuluan
c. Apakah yang anda ketahui tentang topologi
jaringan komputer?
d. Sebutkan dan jelaskan macam-macam topologi
pada jaringan komputer
e. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis media transmisi.
DASAR TEORI
Topologi merupakan suatu pola hubungan
antara terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan
metode access dan media pengiriman
yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geografis
dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi
ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. Ada beberapa
topologi jaringan komputer, yaitu topologi ring,
bus, star, mesh, dan tree.
1.
Topologi Ring
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan
dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke
komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring,
topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data,
misalnya komputer 1 akan mengirim file ke
komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh
komputer 4.
Gambar 3.1 : Topologi
Ring |
2.
Topologi Bus
Pada topologi bus digunakan
sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keunggulan topologi bus adalah
pengembangan jaringan atau penambahan workstation
baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat
gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami
gangguan
Gambar 3.2 :
Topologi Bus
3.
Topologi Star
Topologi
Star merupakan topologi jaringan yang
bentuknya berupa konvergensi dari node tengah
ke setiap node atau pengguna. Masing-
masing workstation dihubungkan
langsung ke Hub atau Switch. Hub atau Switch berfungsi
untuk menerima sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua komputer yang
terhubung dengan Hub atau Switch tersebut.
Gambar 3.3 : Topologi Star
4.
Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan
antar perangkat dimana
setiap perangkat saling terhubung
secara langsung ke perangkat lainnya
yang berada dalam satu jaringan.
Pada topologi mesh setiap perangkat
dapat berkomunikasi secara langsung dengan perangkat lain karena perangkat
saling terhubung secara langsung atau bisa disebut dengan istilah dedicated
links.
Gambar 3.4 : Topologi Mesh
5.
Topologi Tree.
Topologi tree adalah
salah satu dari topologi jaringan komputer yang paling banyak diterapkan
didalam pembuatan sebuah jaringan komputer. Dengan bentuk menyerupai pohon dengan ranting-ranting, topologi
ini akan mencakup
lebih banyak komputer
yang dapat terhubung dengan jaringan komputer. Didalam topologi tree terdapat sebuah perangkat (switch atau hub) pada level teratas yang menjadi pusat utama komunikasi bagi
semua komputer yang terhubung.
Gambar 3.5 : Topologi Tree
Jenis – jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan
jarak dan area kerjanya, jaringan komputer dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu LAN, MAN, dan WAN.
1.
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi
di dalam sebuah gedung
atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan
untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu perusahaan atau
pabrik-pabrik untuk pemakaian bersama sumber daya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
Gambar 3.6 : LAN (Local Area
Network )
2.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area
Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel.
Gambar 3.7 : MAN (Metropolitan
Area Network )
3. Wide
Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin- mesin
yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
Gambar 3.8 : WAN (Wide Area
Network )
KEGIATAN PRAKTIKUM
Buatlah topologi jaringan pada Packet
Tracer menggunakan 2 switch dan 6
PC.
Gambar 3.9 : Praktik Membangun Topologi Jaringan
Selanjutnya berikanlah
IP Address pada masing masing PC agar
semua PC bisa terhubung. Klik pada PC lalu pilih Desktop dan pilih IP Configuration.
Gambar 3.10 : Sub-Menu IP Configuration
Berikan
IP Address 192.168.1.1 dan subnet mask /24 yaitu 255.255.255.0
Pada PC lain
berikan juga IP Address yang berada
dalam 1 jaringan dengan PC1
Gambar 3.11 : Memasukkan IP Address
Jika semua PC sudah diberikan IP Address, sekarang lakukan tes PING untuk mengetahui apakah
masing-masing PC sudah terhubung. Klik pada PC lalu pilih desktop dan pilih Command
Prompt
Gambar
3.12 : Sub-Menu Command Prompt
Selanjutnya lakukan
ping ke PC yang lain.
Gambar 3.13 : Tes
PING
Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang
menghubungkan antara pengirim dan penerima data. Oleh karena jaraknya yang
jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode-kode, dan kode inilah yang
akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media
transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media
transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
1. Guided Media (
Media dengan Kabel )
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal
yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair
cable, coaxial cable (kabel
koaksial) dan fiber-optic cable.
Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas
fisik media.
a.
Coaxial Cable
Kabel coaxial biasa
disebut kabel TV (televisi) karena mirip dengan kabel yang digunakan pada
antena TV. Kabel ini biasa digunakan untuk membuat instalasi
jaringan
bertopologi bus atau cincin. Namun,
kabel ini tidak dapat mendukung jaringan dengan topologi star karena hub-nya tidak
memiliki port BNC-Male. Apabila dibuka, di dalam kabel coaxial akan terdapat dua kawat
penghantar, yaitu pengahantar luar (berupa serabut) dan penghantar dalam. Kedua
pengahantar tersebut akan menjadi media pengirim (transmitter) dan media penerima (receiver). Ada 2 tipe kabel coaxial,
yaitu thin coaxial cable dan thick coaxial cable
-
Thin coaxial cable (Kabel coaxial “kurus”)
Gambar 3.14 : Thin coaxial cable
-
Thick coaxial cable (kabel coaxial “gemuk”)
Gambar 3.15 : Thick coaxial cable
b.
Twisted-Pair
Cable
Twisted-pair cable adalah sebuah kabel yang terdiri dari beberapa dawai kawat tembaga yang
digabungkan menjadi satu dengan cara dipilin atau dibelit enam kali per-inchi
membentuk spiral. Jenisnya ada kabel UTP, STP dan FTP.
- Unshielded
Twisted Pair (UTP)
Kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan
antara komputer satu dengan komputer yang lain dengan menggunakan port RJ45-Male. Kabel UTP dapat digunakan untuk membangun jaringan LAN yang
besar dengan terminal berupa switch.
Gambar 3.16 : Kabel
UTP
- Foiled
Twisted Pair ( FTP )
Tak
berbeda jauh dengan Unshielded Twisted
Pair (UTP), jenis kabel jaringan Twisted
Pair yang satu ini juga terdiri
dari 4 pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin (twisted) saling berlilitan sehingga
membentuk sebuah pola
berbentuk spiral. Hanya kabel yang juga dikenal dengan nama S/UTP ini
menggunakan aluminium foil yang dipasang tepat di bawah karet luar untuk
melindungi isolator sehingga
kabel jaringan FTP lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal
dari sekitar kabel.
Gambar 3.17 : Kabel FTP
- Shielded
Twisted Pair
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan
terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun
dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama
masalah grounding), dan jarak
jangkauannya hanya 100m . kabel jaringan Twisted
Pair yang populer dengan nama STP ini harus disambungkan dengan konektor
RJ-11
Gambar 3.18 : Kabel STP
c.
Fiber Optic
Cable
Kabel
Fiber Optik adalah teknologi kabel
terbaru. Terbuat dari serat optik. Di tengah- tengah kabel terdapat filamen
glas, yang disebut “core”, dan di
kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan
pelindung luar. Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan
cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya.
Gambar 3.19 : Kabel Fiber Optic
2. Unguided Media (
Tanpa Kabel )
Unguided Media merupakan jaringan yang menggunakan
sistem gelombang. Pada unguided media,
disediakan alat untuk mentransmisikan data namun tidak mengendalikannya, yang
termasuk unguided transmission media diantaranyanya
: Infrared, Bluetooth, dan Wifi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Koneksi Kabel UTP.
Siapkan
2 meter kabel UTP dan 5 buah connector RJ-45
Untuk pemasangan
kabel UTP pada port RJ45, harus
menggunakan urutan warna yang sudah menjadi aturan. Cara pemasangan jaringan
dibagi menjadi dua, terutama untuk jaringan dengan media transmisi kabel UTP,
yaitu model straight (sejajar) dan cross over (silang). Penjelasannya
sebagai berikut :
Model
Straight (Sejajar)
Model sejajar
atau straight merupakan model pemasangan kabel yang sangat
sederhana dan mudah untuk dilakuka. Model pemasangan
kabel ini akan berguna apabila menggunakan terminal berupa switch atau hub.
Gambar 3.20 : Susunan Kabel UTP Stright
Pada gambar di atas, port kiri
dan kanan memiliki susunan warna yang sama. Susunannya adalah:
Nomor 1 :
Putih Orange
Nomor 2 : Orange
Nomor 3 :
Putih Hijau
Nomor 4 : Biru
Nomor 5 :
Putih Biru
Nomor 6 : Hijau
Nomor 7 :
Putih Coklat
Nomor 8 : Coklat
Model Cross Over (Silang)
Pemasangan kabel dengan cara silang atau cross over digunakan untuk menghubungkan
2 komputer dengan media transmisi kabel UTP dan port RJ45. Pada pemasangan silang, urutan
kabel
yang disilang hanya pada nomor 1,2,3, dan 6. Penyilangan tersebut disebabkan
karena total kabel yang digunakan dalam port
RJ45 hanya 6 pin kabel, yaitu nomor 1,2,3,4,5, dan 6. Apabila hendak
memasang dua unit komputer dalam satu jaringan dengan terminal tidak berupa hub atau switch, maka harus memasang kabel dengan sistem silang.
Secara garis besar,
urutan pemasangan yang disusun secara silang adalah:
Gambar 3.21 : Susunan Kabel UTP Cross Over
Urutan
warna yang dapat digunakan pada port A, analoginya adalah urutan pada ujung
kabel pertama.
Nomor 1 :
Putih Orange
Nomor 2 : Orange
Nomor 3 :
Putih Hijau
Nomor 4 : Biru
Nomor 5 :
Putih Biru
Nomor 6 : Hijau
Nomor 7 :
Putih Coklat
Nomor 8 : Coklat
Urutan
warna yang dapat digunakan pada port B, analoginya adalah urutan pada ujung
kabel kedua.
Nomor 1 :
Putih Hijau
Nomor 2 : Hijau
Nomor 3 :
Putih Orange
Nomor 4 : Biru
Nomor 5 :
Putih Biru
Nomor 6 : Orange
Nomor 7 :
Putih Coklat
Nomor 8 : Coklat
BahanBacaan(handout,acuanstandarisasi; linkvideo,dll) :
Glosarium
Daftar Pustaka
Efendi, I. (n.d.). √
Pengertian dan Macam-macam Topologi Jaringan Komputer. Retrieved September
3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V. (2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati (ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A. (n.d.). Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat, Tujuan, Jenis, Topologi.
Retrieved September 3, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa
itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik. Retrieved September 3, 2020, from
https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
MODUL 4 IP ADDRESS
( Pertemuan 6, 7 )
G.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
:
Perencanaan dan PengalamatanJaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna
yangmenggunakan jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi
yangsesuai, melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM, danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
H.
KOMPETENSIINTI |
|||||||||||
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
||||||||||
TujuanPembelajaran |
:
1.1. Mengumpulkan kebutuhan teknispengguna dan
peralatan jaringan denganteknologi yang sesuai. 1.2. Merancang topologi fisik dan logika
jaringan |
||||||||||
Pemahaman
Bermakna(berkaitan
dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
:
Pemahaman bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan
dan pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
adalah untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
||||||||||
Pertanyaan
Pemantik |
1.
Apakah yang dimaksud dengan IP
Versi 4 2.
Apakah yang dimaksud dengan IP Versi 6 3.
Jelaskan perbedaan antara IPV 4 dan IPV6 |
||||||||||
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
||||||||||
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
|||||||||||
|
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1.Siswa mampu menjelaskan dan menerapkan teori tentang IP Address versi 4 dan IP Address
Versi 6.
Tugas Pendahuluan
4.
Apakah
yang dimaksud dengan IP Versi 4
5.
Apakah
yang dimaksud dengan IP Versi 6
6.
Jelaskan
perbedaan antara IPV 4 dan IPV6
DASAR TEORI
IP Address
adalah adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas untuk
peralatan di dalam jaringan . IP Address ada
yang di sebut sebagai IP Private dan
IP Publik.
-
IP Private adalah IP yang
hanya bisa diakses dari jaringan lokal saja dan tidak bisa diakses melalui jaringan internet secara
langsung tanpa bantuan router (NAT). IP private digunakan untuk jaringan lokal
(LAN) agar sesama komputer dapat saling berkomunikasi.
Gambar 4.1 : IP Private
IP
Publik, adalah IP yang digunakan dalam jaringan global
Internet. Karena kelas IP ini
digunakan di dalam jaringan internet, maka IP
ini bisa diakses melalui jaringan internet secara langsung. Perangkat yang menggunakan IP publik biasanya adalah
server atau router
Gambar 4.2 : IP Publik
IPv4 (Internet Protocol versi 4)
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan
protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit. Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation) yang dibagi ke dalam empat buah oktet
berukuran 8-bit. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar
antara 0 hingga 255 . Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua bagian, yaitu :
1.
Network Identifier (NetID) atau Network Address yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan
di mana host berada.
2.
Host Identifier (HostID) adalah alamat yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai
hostID tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam segmen jaringan.
Alamat IPv4 terbagi menjadi tiga jenis, yaitu alamat unicast, broadcast, dan multicast.
Alamat
Unicast, merupakan alamat IPv4 yang
ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
a.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang
sama. Alamat broadcast digunakan
dalam komunikasi one-to-everyone.
b.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang
didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Pembagian kelas IP Address
versi 4 :
a.
IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang sangat besar, sehingga biasanya
digunakan untuk jaringan yang sangat
besar dengan jumlah host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada
penggunaan IP address : 113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan
46.5.6 berfungsi sebagai host ID nya.
b.
IP Address Kelas
B, merupakan IP address dengan jumlah host yang sedang,
jumlah maksimal host berkisar
65.534 host, sehingga IP ini cocok untuk jaringan dengan jumlah host yang
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sebagai contoh penggunaan IP address
Kelas B adalah : 132.92.121.1 , 132.92 berfungsi sebagai network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai host ID.
c.
IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host yang
sangat kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan
kecil seperti disekolah-sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan,
jumlah maksimal host pada
IP address ini hanya
254 host. Seabagai contoh penggunaan IP Address
Kelas C adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID dan 2
merupakan host ID-nya
d. IP Address Kelas D
Alamat IP kelas
D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama
di dalam IP kelas D selalu
diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host.
e. IP Address Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
eksperimental atau percobaan dan dicadangkan. Empat bit pertama selalu diset
kepada bilangan biner
1111.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Struktur Paket IPv4
Gambar 4.3 :
Struktur Paket IPv4
-
Version
mengindentifikasi versi
IP, yang dimana untuk IPV4 nilai
diset menjadi 4
-
Header
(IHL) berfungsi
mengidentifikasi ukuran header IP .
-
TOS (Type of service) digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah
datagram IP.
-
Total Length dapat didefinisikan panjang keseluruhan dari datagram IP, dimana mencakup header IP dan muatan yang didalamnya dalam bentuk byte. Minimum-panjang datagram adalah 20
byte (header 20-byte + 0 byte data) dan maksimal adalah 65.535 byte
-
Indetification merupakan bagian yang
digunakan mengindentifikasi sebuah paket IP yang tertentu yang akan difregmentasikan.
-
Flag digunakan untuk mengontrol apakah router diperbolehkan untuk fragmen dan untuk menunjukkan
bagian-bagian dari sebuah paket ke receiver.
-
Fragment Offset merupakan jumlah byte dari awal paket yang dikirim. Selain
itu Fragment Offset digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang dimulai.
-
Time to Live digunakan untuk
mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan
di mana sebuah datagram IP dapat berjalan .
-
Protocol
mendefinisikan protokol yang digunakan dalam bagian data dari
datagram IP.
-
Header Checksum berguna untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap header IP. Header
Checksum berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header paket IP.
-
Source
address adalah sebuah
alamat IPv4 yang menunjukkan pengirim paket.
-
Destination
address adalah sebuah
alamat IPv4 yang menunjukkan
penerima paket
IPV
6 ( Internet Protocol Versi 6 )
Alamat IP versi 6 (IPv6) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan
di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol Internet
versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer
di seluruh dunia.
Contoh
alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Sama seperti
halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan
adanya DHCPv6 Server sebagai pengelola alamat. Jika dalam IPv4
terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6,
konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful
address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Pada IPv6 terdapat 3 jenis tipe alamat IP yaitu :
1.
Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara
dua host dalam sebuah jaringan.
2.
Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke
banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
3.
Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket
data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam
komunikasi one-to-one-of- many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host
biasa.
Pengalamatan
pada IPv6
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi
ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan
dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan
oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda
dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah
contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100000010101
0101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk
menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal
format, angka-angka biner di atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran
16-bit:
0010000111011010 |
0000000011010011 |
0000000000000000 |
0010111100111011 |
0000001010101010 |
0000000011111111 |
1111111000101000 |
1001110001011010 |
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit
tersebut dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal dan setiap
bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua.
Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Struktur Paket IPv6 :
Gambar 4.4 :
Format Paket IPv6
-
Version
: field yang menunjukkan versi Internet Protokol,
yaitu 6.
-
Prior : field yang menunjukkan
nilai prioritas. Field ini
memungkinkan pengirim paket mengidentifikasi prioritas yang diinginkan untuk paket yang dikirimkan
-
Flow Label : digunakan oleh pengirim untuk memberi label pada
paket-paket yang membutuhkan
penanganan khusus dari router IPv6, seperti quality of service yang bukan default,
misalnya service-service yang
bersifat real-time.
-
Payload Length : field berisi
16 bit yang menunjukkan panjang payload, yaitu sisa paket yang mengikuti header IP, dalam oktet.
-
Next Header : field 8 bit yang berfungsi
mengidentifikasi header yang mengikuti header
IPv6 utama.
-
Hop Limit : field berisi 8 bit unsigned
integer. Menunjukkan jumlah link maksimum
yang akan dilewati paket sebelum
dibuang. Paket akan dibuang bila Hop
Limit bernilai nol.
-
Source
Address : field 128 bit,
menunjukkan alamat pengirim paket.
-
Destination
Address : field 128 bit,
menunjukkan alamat penerima paket.
Secara struktur
penulisan alamat IPv6 dibagi menjadi 2 yaitu Network Prefix dan Interface
ID. Network Prefix adalah alokasi alamat yang diberikan dari RIR (Regional Internet
Registry) dan juga alokasi dari ISP. Untuk Interface ID merupakan pengalamatan pada sisi host/perangkat di jaringan.
Gambar 4.5 :
Struktur Penulisan Alamat IPv6
Khusus pengalamatan pada Interface ID bisa
menuliskan nya dengan hexadecimal secara
manual menggunakan subnetting, secara
otomatis dapat didefiniskan secara otomatis berdasarkan MAC Address dari perangkat yang ada. Metode
ini disebut sebagai EUI-64 yang mana
bisa digunakan untuk menjaga keunikan di setiap alamat IPv6.
Gambar 4.6 : Pengalamatan Interface ID pada IPv6
Perbedaan IPv4 dan IPv6
1.
Kelas Pengalamatan
Di dalam IPv4 dikenal dengan
kelas pengalamatan, yang terdiri dari 5 kelas
yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas
C, Kelas D dan kelas E. Biasanya yang dipakai oleh umum ada di kelas A, B, dan
C, sedangkan Kelas D untuk multicast dan Kelas E untuk penelitian. Namun kadang
ada yang menyebut Kelas D dan E itu di satukan. Sedangkan di dalam IPv6, tidak dikenal penamaan
kelas-kelas tersebut. Tetapi di dalam IPv6 dikenal jenis pengalamatan, yaitu
Pengalamatan Unicast, Pengalamatan Multicast, dan pengalamatan Anycast. Alamat
Unicast dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu Alamat Link
Local, Alamat Site Local, dan
Alamat Global.
2. Routing
Di IPv4, memiliki jalur
yang lebih lambat dalam
melakukan routing, hal ini dikarenakan adanya pemeriksaan
header MTU
di setiap routing dan
switching. Sedangkan di IPv6, proses routing menjadi lebih sederhana. Dengan begini proses routing di IPv6 menjadi lebih cepat.
3. Mobile IP
Dukungan IPv4 terhadap perangkat mobile sangat kurang. Karena IPv4 tidak diperuntukkan untuk sebuah
perangkat mobile. Karena itu sering
terjadi roaming. Sedangkan pada IPv6
mendukung perangkat mobile di dalam
desain IP.
4. Keamanan
Untuk menjaga keamanan IPv4 mengggunakan IPsec, sebagai
fitur keamanannya. Tetapi fitur ini hanya sebagai fitur tambahan. Sedangkan di
IPv6, IPsec secara default telah digunakan.
Jadi setiap proses akan melewati IPsec terlebih dahulu.
KEGIATAN
PRAKTIKUM
Konfigurasi IP Address versi 6 pada Router
Mikrotik
Gambar 4.7 : Konfigurasi IPv6 pada Router
Mikrotik
Untuk alokasi IPv6, MikroTik sudah menambahkan fitur IPv6
pada sistem RouterOS. Secara default walaupun
sudah ditambahkan pada sistem, untuk saat ini fitur tersebut tidak diaktifkan (disable). Untuk menggunakannya fitur
IPv6 harus diaktifkan terlebih dahulu. Masuk pada menu System>Packages>
pilih IPv6> klik tombol Enable.
Kemudian reboot router supaya fitur IPv6 aktif.
Gambar 4.8 : Mengaktifkan Fitur IPv6
Ketika router sudah di reboot maka fitur IPv6 akan aktif
Gambar 4.10 :
Tampilan Menu IPv6 Address
Pada router 1
gunakan IP Address 2001:DB8::1/64,
pada interface gunakan interface yang terhubung ke router
2 dan hilangkan tanda centang di Advertise
Gambar
4.11 : Mengatur IP Address pada Router 1
Pada router 2 gunakan IP Address 2001:DB8::2/64 , interfacenya gunakan interface yang
terhubung ke router 1 dan hilangkan
juga tanda centang di Advertise .
Gambar 4.12 :
Mengatur IP Address pada Router 2 Selanjutnya lakukanlah
pengujian melalui CLI , klik New Terminal
Pada CLI masuk terlebih dahulu ke ipv6 address lalu lakukan ping ke IP yang ada
di router 1
Ipv6
address
/ping 2001:DB8::1
Dan jika berhasil
terhubung maka tampilannya akan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.13 : Tampilan Hasil Pengujian Berhasil
Konfigurasi IP
Address versi 4 pada Router Mikrotik
Buka
aplikasi winbox pada PC lalu login ke router MikroTik, Untuk memberikan IP
Address klik menu IP lalu pilih Addresses.
Pada
menu Addresses klik tanda + untuk menambahkan IP Address . Pada router 1
berikan IP Address 192.168.1.1/24 dan interfacenya gunakan interface yang
terhubung ke router 2
Kemudian
pada Router 2 berikan IP Address 192.168.1.2/24 dan interface nya gunakan
interface yang terhubung ke router 1.
Selanjutnya lakukanlah pengujian. Klik New Terminal dan ketikkan
perintah berikut. Ping 192.168.1.2
Tugas
1.
Buat sebuah topologi jaringan
pada GNS3 dengan
3 Switch . Masing
masing switch
terhubung dengan 5
PC.
2.
Berikan
IP Address pada masing-masing PC agar semua PC terhubung.
3.
Konfigurasi
IP versi 6 pada 3 router agar router tersebut bisa saling terhubung.
BahanBacaan(handout,acuanstandarisasi; linkvideo,dll) :
Glosarium:
Daftar Pustaka
Efendi, I. (n.d.). √
Pengertian dan Macam-macam Topologi Jaringan Komputer. Retrieved September
3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V. (2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati (ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A. (n.d.). Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat, Tujuan, Jenis, Topologi.
Retrieved September 3, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa
itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik. Retrieved September 3, 2020, from
https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
|
Klaten, Juni
2023 |
Mengetahui, Kepala
Sekolah Drs. Sarbin, MM. NIP.
19640505 199512 1 003 |
Wawan Triyanto, S.Kom NIP. 19861013 202221 1 004 |
MODUL
5
SUBNETTING
(Pertemuan
9, 10, 11)
I.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
:
Perencanaan dan PengalamatanJaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna
yangmenggunakan jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi
yangsesuai, melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM,
danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
J.
KOMPETENSIINTI |
|||||||||||
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
||||||||||
TujuanPembelajaran |
:
1.1. Mengumpulkan kebutuhan teknispengguna dan
peralatan jaringan
denganteknologi yang sesuai. 1.2. Merancang topologi fisik dan logika
jaringan |
||||||||||
Pemahaman
Bermakna(berkaitan
dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
:
Pemahaman bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan
dan pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
adalah untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
||||||||||
Pertanyaan
Pemantik |
:
1. Perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringna. 2. Ada berapa macam topologi yang kamu
ketahui 5.
Apa yang di maksud dengan jaringan komputer ? 6.
Apakah manfaat dan tujuan dari jaringan komputer ? |
||||||||||
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
||||||||||
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
|||||||||||
|
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan
serta menerapkan tentang pembagian IP Address
menggunakan konsep subnetting
Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang dimaksud dengan subnetting
?
2. Sebutkan dan jelaskan cara cara subnetting!
DASAR TEORI
Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi
beberapa sub jaringan. Beberapa bit dari bagian Host
ID dialokasikan menjadi bit
tambahan pada bagian NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut.
Gambar 5.1 adalah contoh sebuah jaringan dengan IP Address 172.16.0.0.
Gambar 5.1 :
Sebuah Jaringan dengan 1 subnet
Gambar 5.1 di atas menunjukkan bahwa jaringan tersebut hanya memiliki
satu IP jaringan yaitu
172.16.0.0 (Kelas B). Jadi untuk HostID
akan menggunakan NetID sebagai acuan pembagian IP Address dalam jaringan
tersebut. Dengan Subnetting, sebuah
alamat jaringan tunggal ini dapat dipecah menjadi banyak sub jaringan (sub network, atau subnet).
Gambar 5.2 adalah contoh sebuah jaringan yang dipecah menjadi beberapa
sub jaringan.
Gambar 5.2 : Sebuah Jaringan di bagi menjadi 3
Tujuan Subnetting :
1.
Membagi satu jaringan menjadi beberapa beberapa sub-jaringan
atau jaringan yang lebih kecil.
2. Menempatkan suatu host apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
3.
Mengatasi masalah pada perbedaan perangkat keras (hardware) dengan topologi jaringan yang digunakan.
4. Membuat penggunaan dari IP Address
menjadi lebih efisien atau efektif.
Fungsi Subnetting
:
1.
Mengurangi traffic atau
lalu lintas jaringan, sehingga data yang lewat
atau sedang ditransfer tidak akan bertabrakan
(collision).
2.
Kinerja
jaringan yang lebih optimalkan.
3.
Membuat
pengelolaan jaringan lebih sederhana.
4.
Membantu pengembangan jaringan ke arah yang cenderung menjauh
dari area jaringan itu sendiri.
Ada 2 cara untuk
menghitung subnetting, yaitu dengan
menggunakan CIDR dan VLSM.
1. CIDR (Classless
Inter-Domain Routing)
Classless
Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara
alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan
kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.
CIDR merupakan mekanisme routing dengan
membagi alamat IP jaringan ke dalam
kelas- kelas A, B, dan C. CIDR digunakan
untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask
agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang
sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8
sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah
/24 sampai dengan
/28. Subnet mask CIDR
/31 dan /32 tidak pernah
ada dalam jaringan yang nyata.
Tabel 5.1 Subnetting
dengan Metode CIDR
Contoh Subnetting
dengan metode CIDR
a. Menghitung Subnet Kelas C
Pada kelas C
penghitungan yang digunakan adalah pada octet ke 4.
Diketahui
suatu IP 192.168.1.0/26. Berarti subnetmasknya
/26 yaitu 255.255.255.192, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi
11111111.11111111.11111111.11000000.
1. Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyaknya bineri 1 pada
octet terakhir (yang bergaris bawah) untuk kelas C. Jadi Jumlah Subnetnya adalah 22 = 4 subnet.
2.
Jumlah Host per Subnet =
2y – 2 (dimana y adalah banyaknya bineri 0 pada octet terakhir untuk
kelas C). Jadi Jumlah Host per Subnetnya
adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir
subnetmask. Jadi Blok Subnetnya adalah 256
–
192 = 64. Untuk subnet berikutnya
ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut.
Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0,
64, 128, 192.
4. Buat tabelnya seperti berikut dengan catatan :
– Subnet : sesuai pada blok
subnet.
– Host Pertama : 1 angka setelah subnet.
– Broadcast : 1 angka sebelum subnet berikutnya.
– Host terakhir : 1 angka sebelum broadcast.
Tabel 5.2 Rekapitulasi Perhitungan Subnet Kelas C
Subnet |
192.168.1.0 |
192.168.1.64 |
192.168.1.128 |
192.168.1.192 |
Host Pertama |
192.168.1.1 |
192.168.1.65 |
192.168.1.129 |
192.168.1.193 |
Host Terakhir |
192.168.1.62 |
192.168.1.126 |
192.168.1.190 |
192.168.1.254 |
Broadcast |
192.168.1.63 |
192.168.1.127 |
192.168.1.191 |
192.168.1.255 |
b. Menghitung Subnet Kelas B
Untuk kelas B ada 2 teknik yang digunakan dalam perhitungan. Untuk subnetmask /17 sampai
/24, perhitungannya sama persis dengan kelas C, tetapi pada
kelas B terletak pada octet ke 3 saja yang digunakan. Sedangkan untuk subnetmask /25 sampai /30 perhitungannya
yaitu pada octet ke 3 dan 4.
Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25. Berarti subnetmasknya /25 yaitu 255.255.255.128,
jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.10000000.
1. Jumlah Subnet
= 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host
per Subnet = 27 – 2 = 126 host
3. Blok Subnet
= 256 – 128 = 128. Jadi Blok Subnet seluruhnya
adalah (0, 128)
4. Tabelnya menjadi :
Tabel 5.3
Rekapitulasi Perhitungan Subnet Kelas
B
Subnet |
172.16.0.0 |
172.16.0.128 |
172.16.1.0 |
… |
172.16.255.128 |
Host Pertama |
172.16.0.1 |
172.16.0.129 |
172.16.1.1 |
… |
172.16.255.129 |
Host Terakhir |
172.16.0.126 |
172.16.0.254 |
172.16.1.126 |
… |
172.16.255.254 |
Broadcast |
172.16.0.127 |
172.16.0.255 |
172.16.1.127 |
… |
172.16.255.255 |
c.
Menghitung Subnet
Kelas A
Pada kelas A
perhitungan dilakukan pada octet ke 2, 3 dan 4.
Diketahui
suatu IP 10.0.0.0/16. Berarti subnetmasknya
/16 yaitu 255.255.0.0, jika diubah ke dalam bilangan biner menjadi 11111111.11111111.00000000.00000000.
1. Jumlah Subnet
= 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host
per Subnet = 216 – 2 = 65534
host
3. Blok Subnet
= 256 – 255 = 1. Jadi Blok Subnet seluruhnya
: 0,1,2,3,4, dst.
4. Tabelnya menjadi :
Tabel 5.4
Rekapitulasi Perhitungan Subnet Kelas
A
Subnet |
10.0.0.0 |
10.1.0.0 |
… |
10.254.0.0 |
10.255.0.0 |
Host Pertama |
10.0.0.1 |
10.1.0.1 |
… |
10.254.0.1 |
10.255.0.1 |
Host Terakhir |
10.0.255.254 |
10.1.255.254 |
… |
10.254.255.254 |
10.255.255.254 |
Broadcast |
10.0.255.255 |
10.1.255.255 |
… |
10.254.255.255 |
10.255.255.255 |
2. VLSM
(Variable Length Subnet Mask)
Perhitungan IP Address
menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda
dengan memberikan suatu Network Address lebih
dari satu subnetmask, berbeda jika
menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya
memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki
manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang.
Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan.
Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah
kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat
subnet yang telah dipecah maka akan
menjadi beberapa subnet lagi dengan
mengganti subnetnya.
Manfaat
VLSM:
1.
Efisien menggunakan alamat IP
karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan
ruang host setiap subnet.
2.
VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat
secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
3.
Berhasil mengurangi jumlah
rute di routing table oleh berbagai
jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua
akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
Subnetting dengan metode VLSM :
Di
sebuah sekolah terpasang sebuah IP 202.40.10.0/24 dan IP tersebut akan dibagi
ke dalam 5 bagian yaitu :
Pimpinan dengan 3 host Guru dengan 55 host Siswa dengan 108 host
Teknisi 26 host dan Administrasi 11 host
Tentukanlah network address, Range IP,
dan Broadcast Address pada setiap
bagian yang telah ditentukan !
Pembahasan :
Urutkan terlebih
dahulu jaringan dari yang paling banyak hostnya:
1.
Siswa
= 108 host
2. Guru = 55 host
3. Teknisi = 26
host
4. Administrasi = 11 host
5. Pimpinan = 3
host
Tabel 5.5 Urutan Jaringan
NetMask Desimal |
NetMask Biner |
Format
CIDR |
Jumlah Host |
255.255.255.0 |
11111111.11111111.11111111.00000000 |
/24 |
254 |
255.255.255.128 |
11111111.11111111.11111111.10000000 |
/25 |
126 |
255.255.255.192 |
11111111.11111111.11111111.11000000 |
/26 |
62 |
255.255.255.224 |
11111111.11111111.11111111.11100000 |
/27 |
30 |
255.255.255.240 |
11111111.11111111.11111111.11110000 |
/28 |
14 |
255.255.255.248 |
11111111.11111111.11111111.11111000 |
/29 |
6 |
255.255.255.252 |
11111111.11111111.11111111.11111100 |
/30 |
2 |
1. Siswa : 108
host
108
≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar
dari host) 108 ≤ 27 – 2
108 ≤ 128 – 2
108 ≤ 126
Network Address : 202.40.10.0/25
Range IP Address :
202.40.10.1 – 202.40.10.126
Broadcast Address : 202.40.10.127
2. Guru : 55 host
55
≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar
dari host) 55 ≤ 26 – 2
55 ≤ 64 – 2
55 ≤ 62
Network Address : 202.40.10.128/26
Range IP Address :
202.40.10.129 – 202.40.10.190
Broadcast Address : 202.40.10.191
3. Teknisi : 26
host
26 ≤ 2n
– 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar dari host)
26 ≤ 25
– 2
26 ≤ 32 – 2
26 ≤ 30
Network Address : 202.40.10.192/27
Range IP Address :
202.40.10.193 – 202.40.10.222
Broadcast Address : 202.40.10.223
4. Administrasi : 11 host
11
≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar
dari host) 11 ≤ 24 – 2
11 ≤ 16 – 2
11 ≤ 14
Network Address : 202.40.10.224/28
Range IP Address :
202.40.10.225 – 202.40.10.238
Broadcast Address : 202.40.10.239
5. Pimpinan : 3
host
3
≤ 2n – 2 (untuk menentukan 2n hasil harus lebih besar
dari host) 3 ≤ 24 – 2
3 ≤ 8 – 2
3 ≤ 6
Network Address : 202.40.10.240/27
Range IP Address :
202.40.10.241 – 202.40.10.246
Broadcast Address : 202.40.10.247
Subnetting
IPv6 dapat menggunakan IP calculator seperti
: http://www.ipv6calculator.net/
http://www.subnetonline.com/pages/subnet-calculators/ipv6-subnet-calculator.php
Gambar 5.3 IPv6 Calculator
Sebagai contoh untuk IPv6 Address 2001:abc:fe::1/64
Maka akan diperoleh informasi yang
cukup detail dari IPv6 Address tersebut.
Gambar 5.4 Detail Informasi IPv6 Calculator
KEGIATAN PRAKTIKUM
Konfigurasi IP
DHCPv6 Server dan IP DHCPv6 Client
pada MikroTik
Gambar 5.5 Konfigurasi IP Address Server dan Client
Pertama buat pool untuk DHCP Server terlebih dahulu. Klik IPv6 dan
pilih Pool.
Gambar 5.6 Membuat Pool pada DHCP Server
Selanjutnya buatlah Pool Name nya
, prefix dan prefix Length. Setelah itu klik OK
Gambar 5.7 Menambahkan Nama Pool, Prefix, dan Prefix Length
Akan muncul Pool yang telah dibuat.
Gambar 5.8 Pool yang Dibuat
Selanjutnya
konfigurasi IPv6 DHCP Server. Klik
IPv6 dan pilih DHCP-Server.
Gambar 5.9 Mengkonfigurasi IPv6 DHCP Server
Klik tanda + untuk membuat DHCP Server , Name gunakan nama untuk
DHCP Server bisa disesuaikan sesuai
keinginan, Interface nya gunakan interface
yang akan di jadikan sebagai DHCP Server, dan Address Pool6 gunakan IP Pool yang telah dibuat . lalu klik OK.
Gambar 5.10 Menambahkan Nama, Interface dan Address Pool6 untuk DHCP Server
DHCP Server telah selesai
dibuat dan hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 5.11 Hasil DHCP Server
Selanjutnya
membuat DHCP-Client agar client mendapatkan IP Address dari DHCP Server. Klik IPv6 dan
pilih DHCP-Client.
Gambar 5.12 Mengkonfigurasi IPv6 DHCP Client
Selanjutnya tambahkan DHCP Client.
Interface
gunakan interface yang akan
dipakai sebagai DHCP-Client nya, Request
gunakan Prefix, Pool Name nya isikan sesuai Pool DHCP Server, Pool Prefix Length gunakan 62.
Jika sudah, klik OK.
Gambar 5.13 Mengatur Interface, Request, Pool Name, dan Pool Prefix Length DHCP Client
Untuk mengecek
nya bisa melalui CLI sebagai berikut. Masuk terlebih dahulu ke ipv6 dhcp-
client
lalu ketik print
detail.
Gambar 5.14 Tampilan Hasil Pengecekan IPv6 DHCP Client
Praktikum subnetting versi 4, membuat topologi dengan beda subnet,
Terdapat
sebuah Jaringan dengan IP Address 192.168.1.2/29 , bagi lah IP Address tersebut
menjadi 2 segmen jaringan untuk Jaringan di 2 ruangan yaitu Ruangan A dan
ruangan B . Karena menggunakan /29 jadi di masing masing ruangan akan terdapat
6 host.
Berikut
ini adalah IP Address di setiap ruangan : Ruangan A
Network :
192.168.1.0
Host : 192.168.1.1
- 192.168.1.6
Broadcast
: 192.168.1.7 Ruangan B
Network :
192.168.1.8
Host : 192.168.1.9
– 192.168.1.14
Broadcast
: 192.168.1.15 Topologi pada Packet Tracer
Tugas
1.
Pada
sebuah perusahaan terdapat 5 gedung, Gedung A, B, C, D, dan gedung E.
2.
Perusahaan tersebut mempunyai IP 192.168.2.0/24 yang akan
di bagi ke setiap gedung. Gedung A mempunyai 45 host,
gedung B 80 host,
gedung C 12 host,
gedung D 60 host, dan gedung E 7 host. Tentukanlah Network Address, Range IP dan IP
Broadcast di masing masing gedung.
3. Buatlah sebuah DHCP-Server pada
mikrotik dan 2 DHCP Client dan masing masing
Client mendapatkan IP DHCP dari DHCP Server.
BahanBacaan(handout,acuanstandarisasi; linkvideo,dll) :
Glosarium:
Daftar Pustaka
Efendi, I. (n.d.). √
Pengertian dan Macam-macam Topologi Jaringan Komputer. Retrieved September
3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V. (2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati (ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A. (n.d.). Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat, Tujuan, Jenis, Topologi.
Retrieved September 3, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa
itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik. Retrieved September 3, 2020, from
https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
MODUL
6
PROTOCOL, BRIDGING DAN SWITCHING
(
Pertemuan 12, 13 )
K.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
:
Perencanaan dan PengalamatanJaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna
yangmenggunakan jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi
yangsesuai, melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM,
danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
L.
KOMPETENSIINTI |
|||||||||||
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
||||||||||
TujuanPembelajaran |
:
1.1. Mengumpulkan kebutuhan teknispengguna dan
peralatan jaringan
denganteknologi yang sesuai. 1.2. Merancang topologi fisik dan logika
jaringan |
||||||||||
Pemahaman
Bermakna(berkaitan
dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
:
Pemahaman bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan
dan pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
adalah untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
||||||||||
Pertanyaan
Pemantik |
:
1. Perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringna. 2. Ada berapa macam topologi yang kamu
ketahui 7.
Apa yang di maksud dengan jaringan komputer ? 8.
Apakah manfaat dan tujuan dari jaringan komputer ? |
||||||||||
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
||||||||||
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
|||||||||||
|
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1.Siswa mampu
menjelaskan tentang ptotokol bridging dan
switching.
Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang anda ketahui tentang protocol ?
2. Jelaskan pengertian dan fungsi dari protocol TCP, UDP, RTP, SIP.
3. Apakah yang dimaksud dengan Bridging dan Switching ?
DASAR TEORI
Protokol adalah aturan yang mengatur
komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan sehingga
komputer-komputer anggota jaringan dan komputer yang berbeda platform dapat saling berkomunikasi .
Ada beberapa jenis protocol yaitu
TCP, UDP, RTP, dan SIP.
1.
TCP (Transmission Control Protocol )
Transmission Control
Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam
suatu network (jaringan). TCP
merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh
lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat
diandalkan (reliable).
Karakteristik Protocol
TCP :
a.
Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya
dalam suatu urutan seperti ketika dikirim.
b.
Berorientasi sambungan (connection-oriented):
Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus
melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP
ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection
termination).
c.
Mengirimkan paket secara “one-to-one“:
hal ini karena memang TCP harus
membuat sebuah sirkuit logis antara
dua buah protokol lapisan aplikasi
agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data
secara one-to-many.
d.
Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan
aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
Kegunaan Protocol
TCP :
a. Menyediakan
komunikasi logika antar proses aplikasi
yang berjalan pada
host yang berbeda
b. Protokol transport berjalan pada end systems.
c.
Pengiriman file (file transfer). File Transfer
Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer
yg satu untuk dapat mengirim ataupun
menerima file ke komputer jaringan.
Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password.
d.
Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam
suatu jaringan.
2.
UDP (User Datagram Protocol)
User Datagram Protocol (UDP) merupakan bagian dari internet protocol. Dengan UDP, aplikasi
komputer dapat mengirimkan pesan kepada komputer lain dalam jaringan lain tanpa
melakukan komunikasi awal.UDP melakukan komunikasi secara sederhana dengan
mekanisme yang sangat
minimal. Ada proses
checksum untuk menjaga integritas data. UDP digunakan
untuk komunikasi yang sederhana seperti query
DNS (Domain Name System), NTP (Network Time Protocol) DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol),
dan RIP (Routing Information Protocol).
Gambar 6.1 Protokol UDP
Karakteristik
protocol UDP :
a.
Connectionless , Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang
hendak berukar informasi.
b.
Unreliable , Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP
harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi.
c.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke
sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
d.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Kegunaan
protocol UDP:
a.
Protokol yang “ringan”
(lightweight): Untuk menghemat sumber
daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan
penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan.
b.
Protokol lapisan aplikasi yang
mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi
menyediakan layanan transfer data yang andal,
maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan
oleh TCP pun menjadi tidak ada.
c. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan.
d.
Transmisi broadcast:
Karena UDP merupakan protokol yang tidak
perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast
pun dimungkinkan. Sebuah
protokol lapisan aplikasi
dapat mengirimkan paket data
ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast.
Hal ini kontras dengan protokol
TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
3.
RTP (Real Time Transport Protocol)
Real Time Transport Protocol (RTP) umumnya digunakan dalam
jaringan IP. RTP dirancang untuk menyediakan fungsi transport jaringan
ujung ke ujung untuk aplikasi
yang mengirimkan data real time, misalnya audio atau video, melalui
layanan jaringan multicast
atau unicast.
4.
SIP (Session Initiation Protocol)
Session Initiation
Protocol (SIP) merupakan standar protocol yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) sebagai RFC3261. SIP didesain untuk konektifitas
antara user dan perangkat dimanapun dan kapanpun dalam melakukan pertukaran
informasi. Saat ini HTTP dan SMTP merupakan dua protokol yang paling banyak
digunakan dalam proses pertukaran informasi, tetapi kedua protokol ini tidak
dibuat untuk memprovide aktifitas manusia secara esensial, hanya sebagai
protokol yang mensupport kegiatan
tersebut. SIP menggabungkan kedua protokol tersebut ke dalam satu kesatuan
yaitu menggunakan pola pertukaran informasi (message exchange) dari HTTP, format
message, dan encoding serta
penggunaan skema URI (user@domain) seperti SMTP.
BRIDGING
Bridge
adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk
memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media
jaringan yang berbeda. Konsep bridge adalah
menggabungkan 2 atau lebih interface
ethernet atau sejenisnya sehingga seolah olah berada dalam 1 segmen
jaringan yang sama layaknya switch.
Dengan mengaktifkan mode bridge pada
2 buah interface, maka tidak perlu
lagi memasang IP Address pada interface yang dijadikan sebagai bridge dan ini akan menonaktifkan fungsi
routing diantara kedua interface tersebut. Bridge tidak dapat dibuat dengan interface yang bukan bertipe ethernet
seperti serial, IPIP, PPPoE, dll.
Fungsi Bridge :
1.
Bridge dapat berfungsi menghubungkan
2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis,
sehingga dapat memiliki satu jaringan
LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
2.
Bridge juga dapat menghubungkan
beberapa jaringan komputer yang terpisah,
baik itu tipe jaringan yang sama
maupun yang berbeda.
3.
Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah Bridge-Router.
Lalu bridge juga dapat
men- copy frame data yaitu
dari suatu jaringan yang lain, dengan
alasan jaringan itu masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge.
Jenis-Jenis Bridge
:
1. Transparent
Bridging, jenis bridge yang
digunakan pada network Ethernet.
2.
Source-route Bridging, jenis bridge yang
digunakan pada network Token Ring.
3.
Translational Bridging, digunakan untuk menghubungkan network yang berbeda.
SWITCHING
Switching
merupakan suatu sistem kontrol penggantian,
pengalihan, pengubahan atau pemindahan , digunakanuntuk memaksimalkan
penggunaan bandwith. Jika tidak
dilakukan switching, maka data akan
terus dikirim walaupun sudah tidak terpakai lagi.
Multi layer
switching adalah perangkat jaringan
komputer yang melakukan proses switch pada
OSI layer 2seperti jaringan biasa dan
memberikan fungsi tambahan pada lapisan OSI yang
lebih tinggi. MLS juga memberikan cara menyusun perangkat network switch menjadi beberapa
tingkatan dikarenakan end user yang terkoneksi ke dalam suatu jaringan
memiliki jumlah yang banyak, sehingga
kita perlu melakukan trunking (menyambungkan
switch satu dengan switch lain) antar network switch secara bertingkat.
Istilah multilayer switching
dalam istilah Cisco merujuk pada sebuah teknologi
canggih dimana router berkomunikasi dengan switch untuk memberitahukan kepada switch bagaimana cara mem-forward frame tanpa bantuan dari router tersebut.
Cisco multi layer switching ini memiliki tiga komponen :
1.
Router, Menangani paket pertama
dalam setiap aliran data. Route processor
juga membuat keputusan forwarding berdasarkan
alamat tujuan pada layer
2.
Switching engine, Memantau paket yang dilewatkan ke route processor atau sebaliknya, dan mempelajari bagaimana route processor menangani paket tersebut.
3.
Multilayer switching protocol, Protokol sederhana yang
digunakan oleh route processor untuk memungkinkan switching multilayer dan untuk memberitahukan kepada switching engine untuk membersihkan tabel swithcingnya jika ada perubahan
pada routing table atau pada
konfigurasi access control list.
KEGIATAN PRAKTIKUM
Membuat Bridge
Gambar 6.2 Bridging
Dua Buah Komputer
Langkah pertama
klik Bridge
setelah itu akan muncul jendela Bridge selanjutnya klik Bridge
lalu klik tanda Tambah (+) setelah itu muncul jendela New
Interface pada Name isikan “bridge1” setelah itu klik
Apply
dan klik OK.
Gambar 6.3 Tampilan Menu Bridge
Gambar 6.4 Menambahkan Nama Bridge
Port
Bridge
Pada jendela Bridge
klik Ports setelah itu klik tanda Tambah (+) akan muncul
jendela New Bridge Port pada jendela New Bridge Port pada Interface gunakan ether berapa saja yang akan dijadikan bridge setelah itu klik Apply dan klik OK.
Gambar
6.5 Menambahkan Port Baru Lakukan hal
yang sama untuk menambahkan Port Bridge .
Gambar 6.6 Menambahkan Bridge
Port Baru
Hasil dari Port
Bridge yang kita buat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 6.7 Tampilan Port Bridge
Konfigurasi Bridge
Konfigurasi IP Address pada masing komputer .
Komputer |
Komputer |
Gambar 6.8 Mengkonfigurasi IP Address pada Komputer 1 dan Komputer 2 Selanjutnya melakukan
pengujian , ping dari komputer 1 ke komputer 2 dan sebaliknya.
Gambar 6.9 Ping dari komputer 1 ke komputer 2
Gambar 6.10 Ping dari komputer 2 ke komputer 1
SWITCHING
pada MikroTik
Switching pada MikroTik dimaksudkan agar port-port pada
mikrotik berfungsi layaknya sebagai switch yang berada dalam 1 segmen jaringan.
Untuk konfigurasinya, klik interface dan tentukan port router yang akan di ubah menjadi mode switch. Disini untuk sederhananya
hanya menggunakan 3 port pada router yaitu ether 2 yang menjadi master port switch (port yang terhubung ke LAN) dan ether3, ether4 yang port nya sebagai port switch.
Gambar 6.11
Penentuan port untuk Switch
Kemudian konfigurasi port router ether3, Name nya bisa di
sesuaikan sesuai keinginan tetapi untuk lebih mudahnya bisa dibiarkan nama port
router nya. ARP biarkan enabled, dan master port pilih port atau interface
router yang terhubung ke LAN
Gambar 6.12 Konfigurasi Switch pada ether3 Konfigurasi juga
pada interface ether4
Gambar 6.13
Konfigurasi Switch pada ether4
Dan
hasilnya akan seperti gambar dibawah ini. Interface yang diubah modenya menjadi
mode Switch akan terdapat tanda S
Gambar 6.14 Hasil
Konfigurasi Switch port Router
Tugas
1.
Buatlah
konfigurasi bridge menggunakan 3 buah router.
2.
Sertakan laporan.
Glosarium:
Daftar
Pustaka
Efendi, I. (n.d.). √ Pengertian dan Macam-macam Topologi
Jaringan Komputer. Retrieved September 3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V.
(2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati
(ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A. (n.d.).
Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat,
Tujuan, Jenis, Topologi. Retrieved September 3, 2020, from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik.
Retrieved September 3, 2020, from https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
MODUL
7
ROUTING, ROUTING PROTOCOL
(
Pertemuan 14, 15 )
M.
IDENTITASDANINFORMASIUMUM |
|
Nama
Sekolah |
:
SMK N 1 Gantiwarno |
ProgramKeahlian |
: Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi |
Mata
Pelajaran |
: Program Keahlian Kejuruan |
Kelas/Semester |
: XI / Smt 3 |
Tahun |
: 2023 - 2024 |
AlokasiWaktu |
: 4 minggu
x 4 jam pelajaran @ 45 menit |
Fase |
: F |
Elemen |
:
Perencanaan dan PengalamatanJaringan |
CapaianPembelajaran |
: Pada akhir fase F, peserta didikmampu merencanakan topologidan
arsitektur jaringan sesuaikebutuhan, mengumpulkankebutuhan teknis pengguna yangmenggunakan
jaringan,mengumpulkan data peralatanjaringan dengan teknologi yangsesuai,
melakukan pengalamatanjaringan, memahami CIDR danVLSM, danmenghitung subnetting. |
Profil
PelajarPancasila |
:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME sebuah kewajiban bagi umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama, berahlak mulia sebagai pribadi yang baik dan
senantiasa berempati, mengutamakan persamaan dan menghargai perbedaan,
berpikir kritis memperoleh, mengolah dan menganalisis infromasi serta
mengevaluasi pemikirannya sendiri, mandiri memiliki insiatif, mengendalikan
emosi, percaya diri dan adaptif terhadap situasi/kondisi, dankreatif memiliki
keluwesan berpikir dalam berkarya. |
Sarana
dan Prasarana |
:
Lab Komputer Jaringan. |
JumlahPesertaDidik |
:
36 Siswa |
N.
KOMPETENSIINTI |
|||||||||||
Pertemuan
ke |
: 1
s/d 6 |
||||||||||
TujuanPembelajaran |
:
1.1. Mengumpulkan kebutuhan teknispengguna dan
peralatan jaringan
denganteknologi yang sesuai. 1.2. Merancang topologi fisik dan logika
jaringan |
||||||||||
Pemahaman
Bermakna(berkaitan
dengankompetensikeahlianatau produk yang dibuat
ataukehidupansehati-hari) |
:
Pemahaman bermakna dalam pembelajaran materi elemen Perencanaan
dan pengalamat Jaringan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
adalah untuk memperluas komunikasi guna menunjang berbagai kepentingan dari mulai perkantoran sampai
kepentingan pribadi. |
||||||||||
Pertanyaan
Pemantik |
:
1. Perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringna. 2. Ada berapa macam topologi yang kamu
ketahui 9.
Apa yang di maksud dengan jaringan komputer ? 10.
Apakah manfaat dan tujuan dari jaringan komputer ? |
||||||||||
ModelPembelajaran |
: 1. Pendataan Kebutuhan jaringan komputer 2. Study lapangan 3. Penerapan topologi sesuai kebutuhan |
||||||||||
KegiatanPembelajaran
: ·
Memulai dengan Berdoa dan melakukan Presensi terhadap Kehadiran
peserta didik. ·
Peserta didik mengamati tayangan tayangan slide presentasi ·
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan ·
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
dan membaca litertur mengenai kebutuhan jaringan ·
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Selanjutnya, memperbaiki hasil diskusi |
|||||||||||
|
C.
LAMPIRAN
Tujuan
1.
Siswa mampu menjelaskan serta menerapkan tentang routing pada jaringan komputer serta
protokol routing
Tugas Pendahuluan
1.
Jelaskan
apakah yang dimaksud dengan routing!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis routing!
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis protocol
routing!
DASAR TEORI
Routing adalah proses pengiriman data maupun
informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim
dari jaringan satu ke jaringan
lainnya. Routing ada 2 jenis yaitu routing static
dan routing dynamic. Routing Static adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual.
Disisi lain Routig Dynamic adalah
suatu mekanisme routing dimana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic.
Gambar 7.1 Routing
Protokol Routing mengatur router-router
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan
informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan
informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table. Jenis jenis dari protokol routing dinamis itu beragam ,contohnya adalah :
1.
RIP ( Routing Information Protocol ).
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan
LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector
Routing. Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga
terciptalah RIP Versi 2 . Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang,
meskipun begitu secara teknis telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang
lebih maju, seperti Open Shortest Path
First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan
IPv6, yang dikenal sebagai standar
RIPng . Ada tiga versi dari Routing Information Protocol yaitu : RIPv1,
RIPv2, dan RIPng.
2.
IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ).
IGRP (Interior
Gateway Routing Protocol) adalah protocol
distance vector yang diciptakan
oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay dan Load. IGRP adalah protocol routing
yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.
3.
EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut
sebagai proprietary protocol pada CISCO. Dimana EIGRP ini hanya
bisa digunakan sesama router CISCO
saja dan routing ini tidak didukung
dalam jenis router yang lain.
4.
OSPF ( Open Shortest Path First ).
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan
informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan
jaringan secara dinamis.
5.
BGP ( Border Gateway Protocol ).
Border Gateway
Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk
koneksi antar Autonomous System (AS),
dan salah satu jenis routing
protokol yang
banyak digunakan di ISP besar. BGP termasuk dalam kategori routing
protokol jenis Exterior Gateway
Protokol (EGP).
KEGIATAN PRAKTIKUM
Static Routing
Gambar 7.2 Static
Routing
Konfigurasi IP Address pada router 1. Pada interface ether3 menggunakan ip address
12.12.12.1
dan
pada interface ether4 yang terhubung ke komputer menggunakan ip address
IP Addres pada router 1
Gambar 7.3 IP Address pada Router 1
Konfigurasi IP address pada router 2. Pada interface ether3 menggunakan ip address
12.12.12.2
dan
pada interface ether4 yang terhubung ke komputer 2 menggunakan ip address
IP Addres pada router 2
Gambar 7.4 IP Address pada Router 2
Langkah ketiga
melakukan konfigurasi Ip Address pada
komputer 1 dan komputer 2 .
IP Addres Komputer
1 IP
Addres Komputer 2
Gambar 7.5 Konfigurasi IP Address
pada Komputer 1 dan Komputer 2
Selanjutnya melakukan routing ,buka CLI/ New Terminal dan ketikkan perintah ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=12.12.12.2 pada router 1.
Pada router 2 ketikan perintah ip route add dst-address=192.168.1.0/24
gateway=12.12.12.1.
Selanjutnya
lakukanlah pengujian apakah komputer 1 dan komputer 2 terhubung ,dengan cara
melakukan Ping dari komputer 1 dan sebaliknya .
Gambar 7.6 Ping dari komputer 1 ke komputer 2
Gambar 7.7 Ping dari komputer 2 ke komputer 1
Static Routing Menggunakan 3 Router
Gambar 7.8 : Topologi
Routing Static
Konfigurasi IP
Address pada masing masing komputer .
Komputer 1 Komputer 2
Komputer 3
Setelah
konfigurasi IP Address pada masing masing komputer, sekarang konfigurasi IP
Address pada masing masing Router.
Router 1 |
Router 2 |
Router 3
Konfigurasi
IP Address sudah selesai, sekarang konfigurasi routing pada masing masing
router. Ketikkan perintah berikut ini pada router 1.
ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=10.10.10.2 ip
route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=10.10.10.2
Konfigurasi routing
pada router 2.
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=10.10.10.1 ip
route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=12.12.12.2
Konfigurasi routing
pada router 3.
ip route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=12.12.12.1 ip
route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=12.12.12.1
Selanjutnya
lakukanlah pengujian pada masing-masing komputer. Ping dari komputer 1 ke
komputer 2
Ping dari komputer
1 ke komputer 3
Ping dari
komputer 2 ke komputer 3
Tugas
1.
Buatlah Static Routing menggunakan 3 buah router MikroTik
2.
Sertakan Laporan.
BahanBacaan(handout,acuanstandarisasi; linkvideo,dll) :
Glosarium:
Daftar Pustaka
Efendi, I. (n.d.).
√ Pengertian dan Macam-macam Topologi
Jaringan Komputer. Retrieved September 3, 2020, from https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-komputer/
Haryanto, E. V. (2012). Jaringan Komputer (P. Y. Jati (ed.)). ANDI Yogyakarta.
Kurniawan, A.
(n.d.). Pengertian Jaringan Komputer : Manfaat,
Tujuan, Jenis, Topologi. Retrieved September 3, 2020,
from https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-komputer/
Nimda. (n.d.). Apa itu jaringan Komputer? - Fakultas Teknik. Retrieved September
3, 2020, from https://www.teknik.unpas.ac.id/blogs/apa-itu-jaringan-komputer/
0 komentar:
Post a Comment